Thursday, January 27, 2011

waw,, Mammoth mungkin akan hidup kembali

Techno - Science


Ilmuwan Jepang Siap Kloning Mammoth

Minggu, 16 Januari 2011 - 13:29 wib
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone
Mammoth

TOKYO - Sekelompok ilmuwan asal Jepang berencana untuk mencoba membawa mammoth kembali ke kehidupan sekarang. Ini setelah mereka akan membangun sistem dengan cara mengekstrak DNA dari sel beku gajah purba.

Tim Universitas Kyoto ke Siberia musim panas ini untuk mencari jaringan sel beku mammoth. Jika ekspedisi tidak berhasil, tim ini yakin bahwa sel yang sesuai dapat diperoleh dari mammoth yang diawetkan di laboratorium penelitian Rusia. 

"Persiapan untuk mewujudkan tujuan ini telah dibuat," kata ketua tim Akira Iritani, pemimpin tim dan profesor emeritus Universitas Kyoto, kepada AP, Minggu (16/1/2011).

Usaha ini tentunya menjadi jalan panjang, sebab usaha-usaha sebelumnya untuk mengkloning hewan yang telah punah mengalami kegagalan karena inti dalam sel itu terlalu parah rusak oleh kristal es. Namun pada tahun 2008, ilmuwan Jepang berhasil mengkloning tikus dari sel yang telah dibekukan selama 16 tahun, meningkatkan harapan bagi kebangkitan hewan raksasa ini. 

Jika inti dapat berhasil diekstraksi, mereka akan dimasukkan ke dalam sel telur dari gajah Afrika dari mana inti telah dihapus. Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah embrio yang kemudian dapat ditanamkan ke dalam rahim seekor gajah. 

"Jika sebuah embrio kloning dapat dibuat, kita perlu membahas sebelum menanam ke dalam rahim, cara berkembang biak hewan raksasa dan apakah untuk menampilkan ke publik," kata Iritani. 

"Setelah raksasa lahir, kita akan mempelajari ekologi dan gen untuk mempelajari mengapa spesies menjadi punah dan faktor lainnya," tambahnya.
(tyo)



wah,hebat banget kalau mammoth yang sudah punah itu dapat hidup kembali,,

Tuesday, January 25, 2011

Banyaknya pendapat mengenai Crop Circle


LAPAN Pastikan Crop Circle Buatan Manusia


Selasa, 25 Januari 2011, 18:07 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional setelah menyelidiki lokasi temuan 'Crop Circle' di Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan pola di lahan pertanian tersebut buatan manusia.


Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Sri Kaloka di lokasi temuan itu, Selasa, mengatakan bahwa di tengah pola itu ditemukan bekas lobang yang diduga tempat untuk menancapkan tongkat atau pipa guna menggerakkan alat untuk merobohkan batang padi dan pola dilakukan sama di pinggir sehingga membentuk gambar pola di tanaman padi.



"Selain itu, pihaknya menemukan bekas batang padi roboh yang ditata kembali sehingga menunjukan jika lokasi tanaman padi tersebut pernah dijamah manusia. Di tempat itu juga tidak ditemukan tanda kebakaran sisa gas buang,"katanya
Red: Krisman Purwoko

Sumber: antara

selain itu ada juga pendapat lain

Komunitas UFO Yakin Crop Circle Sleman Jejak UFO


-Kemunculan pola geometris dan simetris (crop circle) di area persawahan di Sleman, Yogyakarta, menggemparkan komunitas Benda Terbang Aneh (BETA) UFO (Unidentified Fying Object) di Indonesia. "Selama ini tidak pernah ada di Indonesia," kata Nur Agustinus, salah satu pendiri komunitas peminat kemunculan UFO itu saat dihubungi Tempo, Senin (24/1).

Menurut Nur, sebelumnya pernah ada laporan serupa dari petani di Tuban, Jawa Timur, beberapa tahun lalu. Namun laporan itu sulit dibuktikan kebenarannya. "Yang baru bisa dilihat jelas sekarang ini," ujarnya.

Komunitas yang beranggotakan sekitar 1.200 orang di Indonesia dan luar negeri itu yakin crop circle yang jejaknya ada di Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta itu hasil buatan makhluk luar angkasa dengan pesawatnya.

Membandingkan dengan pola geometris di luar negeri, bentuk crop circle di Sleman agak luar biasa. "Termasuk kompleks dengan ukuran sekitar 60 x 70 meter," katanya.

Jejak UFo di Sleman itu, kata Nur, jadi perbincangan sesama anggota komunitas itu di Internet. Mereka membahas posisi bentuk geometris yang tampak pas sesuai arah mata angin. Empat lingkaran di dalam sebuah lingkaran besar, kata Nur, biasa disebut sebagai tetrat di kalangan peminat UFO. "Para ahli mengaitkannya dengan bumi, udara, air, dan api," katanya.

Sejauh ini, komunitas Beta-UFO belum mengetahui makna bentuk crop circle di Sleman tersebut. Di luar negeri pun, kata dia, sejauh ini masih menjadi misteri walau crop circle mulai muncul pada era 70-an di Inggris. "Masih misteri karena bentuknya tidak pernah sama," ujarnya.
















 



Source (blog-apa-aja.blogspot.com) : Komunitas UFO Yakin Crop Circle Sleman Jejak UFO 

Jadi terserah Anda ingin mempercayainya atau tidak.
Setiap orang pasti memiliki pendapat masing-masing tentang crop circle.
Dan setiap pendapat itu pasti memiliki latar belakang masing-masing.
Oleh karena itu terserah, mau percaya atau tidak.

Monday, January 24, 2011

Percaya atau nggak

Fenomena Crop Circle
Crop Circle Mungkin Terkait UFO Bantul
Penulis: Yunanto Wiji Utomo | Editor: A. Wisnubrata
Senin, 24 Januari 2011 | 17:45 WIB


KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Sebuah pola unik dalam lingkaran (crop circle) berdiameter sekitar 50 hingga 70 meter tercetak di areal persawahan di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Kemunculan pola tersebut menarik perhatian warga dari berbagai daerah untuk menyaksikannya langsung. Belum diketahui secara pasti penyebab fenomena ini.
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Fenomena crop circle yang terjadi di Sleman, Yogyakarta, memicu banyak spekulasi tentang asal-usulnya. Salah satu yang terkuat adalah spekulasi bahwa fenomena tersebut disebabkan kedatangan UFO.
Menanggapi hal tersebut, pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan, "Melihat crop circle yang terjadi ini, saya kok jadi teringat dengan pengalaman saya dulu tahun 2009 saat melihat UFO di Bantul."
Saat itu, Dudi tengah naik pesawat Lion Air Boeing 737-900ER nomor penerbangan JT552. Ia melihat 9 titik cahaya serupa awan di bagian pesawat yang ditumpanginya. Sebanyak 3 titik bentuknya padat dan 6 titik lainnya adalah awan.
Dudi saat itu sempat mengabadikannya dengan kamera 40DX lensa Nikkon 55 mm. Setelah dianalisis, ternyata diketahui obyek itu adalah UFO. Ia membantah anggapan bahwa yang dipotretnya cuma bayangan sebab jendela pesawat jernih.
Setelah mengirimkan gambar yang dipotretnya kepada pakar Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Adi Sadewo Salatun, Dudi mengetahui bahwa UFO tersebut sedang mengalamimorphing. Wujudnya berubah dari padat ke gas hingga akhirnya menghilang.
Teringat akan pengalamannya dan melihat pemberitaan tentang fenomena crop circle di Sleman, Dudi menuturkan, "Saya jadi bertanya-tanya, apakah fenomena crop circle yang terjadi di Sleman berhubungan dengan UFO di Bantul yang saya lihat?"
"Mungkin saja ini ada kaitannya. Ini semua kan terjadi di Yogya, satu di Bantul, satu di Sleman. Kita harus selidiki itu. Jadi jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa itu buatan manusia," ujar Dudi.
Lebih lanjut Dudi mengatakan, "Mungkin ada hal yang menarik di Yogya sehingga UFO datang. Masalahnya, ini terjadi di satu daerah. Lalu juga di sawah yang sempit. Ini tidak biasa karena biasanya di ladang gandum," katanya.
Dudi kurang setuju jika crop circle ini dengan mudah dikatakan sebagai buatan manusia. Jika buatan manusia, menurutnya, pasti ada tanda yang mudah dilihat seperti jejak dan saksi yang mendengar proses pembuatannya.
Dudi meyakini bahwa UFO di Bantul dan crop circle di Sleman saling berkaitan. Ia meminta beberapa lembaga yang berwenang, seperti Angkatan Udara dan Lapan untuk menyelidiki fenomena tersebut
.